Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis : solusibisnis.co.id

1. Organisasi Fungsional

Halo semua, pada artikel kali ini, kami akan membahas berbagai bentuk organisasi bisnis yang umum digunakan di seluruh dunia. Pertama, mari kita mulai dengan organisasi fungsional. Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi di mana pekerjaan dikelompokkan berdasarkan fungsi. Artinya, orang-orang yang memiliki keterampilan atau keahlian yang sama ditempatkan dalam satu departemen atau bagian. Dalam organisasi fungsional, setiap departemen memiliki manajer yang bertanggung jawab atas kinerja departemen tersebut.

Departemen yang umum dalam model organisasi fungsional termasuk pemasaran, keuangan, produksi, dan pengembangan produk. Keuntungan dari model ini adalah bahwa ini adalah cara yang baik untuk memastikan bahwa orang-orang dengan keterampilan yang sama bekerja bersama di satu tempat, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Selain itu, manajer departemen yang bertanggung jawab atas kinerja departemen mereka memudahkan dalam pengambilan keputusan dan memastikan tugas selesai dengan baik.

Kelemahan dari organisasi fungsional adalah bahwa departemen bekerja secara terpisah satu sama lain, yang dapat menyebabkan kurangnya komunikasi antardepartemen dan menghambat inisiatif lintas departemen. Selain itu, gaya manajemen yang terpusat dapat menyebabkan kurangnya inovasi dan fleksibilitas.

Bagaimana menurutmu, apakah bisnis yang kamu kerjakan menggunakan model organisasi fungsional?

FAQ:

1. Apakah model organisasi fungsional cocok untuk bisnis kecil? Ya, model organisasi fungsional cocok untuk bisnis kecil karena memungkinkan manajemen yang mudah dan efektif.
2. Bagaimana cara mengatasi kurangnya komunikasi dan inovasi dalam model organisasi fungsional? Banyak organisasi menggunakan tim lintas-departemen atau membuat departemen lintas-fungsi untuk memastikan komunikasi dan inovasi tetap berjalan lancar.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang model organisasi fungsional. Selanjutnya, kita akan membahas model organisasi lain yang umum digunakan dalam bisnis.

2. Organisasi Berdasarkan Produk

Selamat datang kembali! Kali ini kita akan membahas model organisasi berdasarkan produk. Model ini adalah bentuk organisasi di mana perusahaan membagi divisi atau departemen berdasarkan jenis produk atau layanan yang mereka tawarkan. Setiap divisi atau departemen bertanggung jawab atas kinerja produk atau layanan mereka.

Contohnya, sebuah perusahaan pakaian mungkin memiliki departemen untuk produk pria, produk wanita, dan produk anak-anak. Setiap departemen bertanggung jawab atas kinerja produk atau layanan mereka, seperti penjualan, pemasaran, dan pengembangan produk.

Keuntungan dari model organisasi berdasarkan produk termasuk peningkatan fokus pada produk atau layanan yang diperoleh. Setiap divisi atau departemen bertanggung jawab atas kinerja produk atau layanan mereka, memastikan bahwa setiap produk atau layanan diberikan perhatian yang cukup. Selain itu, keputusan dapat diambil dengan lebih cepat karena setiap departemen memiliki manajer yang bertanggung jawab atas kinerja departemen mereka.

Kelemahan dari model ini adalah berisiko kehilangan fokus pada tujuan bisnis secara keseluruhan. Departemen dapat terlalu fokus pada produk atau layanan mereka, dan kurang peka terhadap perubahan pasar atau kondisi bisnis secara keseluruhan. Selain itu, ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih antara departemen.

Apakah bisnis yang kamu kerjakan menggunakan model organisasi berdasarkan produk atau layanan?

FAQ:

1. Apakah model organisasi berdasarkan produk cocok untuk bisnis skala kecil? Tergantung pada jenis produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan, organisasi berdasarkan produk dapat cocok untuk bisnis skala kecil.
2. Bagaimana cara mengatasi tumpang tindih antara departemen dalam organisasi berdasarkan produk? Departemen dapat memutuskan untuk bekerja sama atau mengadopsi model kerja tim lintas-departemen.

Itulah hal-hal yang perlu diketahui tentang model organisasi berdasarkan produk. Selanjutnya, kita akan membahas model organisasi yang lainnya.

3. Organisasi Berdasarkan Wilayah

Halo semua! Sekarang kita akan membahas model organisasi berdasarkan wilayah. Model ini adalah bentuk organisasi di mana perusahaan membagi divisi atau departemen berdasarkan wilayah atau lokasi. Setiap divisi atau departemen bertanggung jawab atas kinerja wilayah atau lokasi mereka.

Contohnya, sebuah perusahaan makanan cepat saji mungkin memiliki departemen untuk wilayah Asia, Eropa dan Amerika Utara. Setiap departemen bertanggung jawab atas kinerja wilayah mereka, seperti penjualan, pemasaran, dan pengembangan produk.

Keuntungan dari model organisasi berdasarkan wilayah termasuk peningkatan fokus pada wilayah atau lokasi tertentu. Setiap divisi atau departemen bertanggung jawab atas kinerja wilayah atau lokasi mereka, memastikan bahwa setiap wilayah atau lokasi diberikan perhatian yang cukup. Selain itu, keputusan dapat diambil dengan cepat karena setiap departemen memiliki manajer yang bertanggung jawab atas kinerja departemen mereka.

Kelemahan dari model ini adalah kurangnya koordinasi antardepartemen. Departemen bekerja secara terpisah satu sama lain, yang dapat menyebabkan kurangnya komunikasi antardepartemen dan menghambat inisiatif lintas departemen.

Bagaimana menurutmu, apakah bisnis yang kamu kerjakan menggunakan model organisasi berdasarkan wilayah atau lokasi?

FAQ:

1. Apakah model organisasi berdasarkan wilayah cocok untuk bisnis kecil? Tergantung pada jenis produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan, organisasi berdasarkan wilayah dapat cocok untuk bisnis skala kecil.
2. Bagaimana cara mengatasi kurangnya koordinasi antardepartemen dalam organisasi berdasarkan wilayah? Banyak organisasi menggunakan tim lintas-departemen atau membuat departemen lintas-wilayah untuk memastikan koordinasi tetap berjalan lancar.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang model organisasi berdasarkan wilayah. Selanjutnya, kita akan membahas model organisasi yang lainnya.

4. Organisasi Berdasarkan Proyek

Selamat datang kembali! Kali ini kita akan membahas model organisasi berdasarkan proyek. Model ini adalah bentuk organisasi di mana perusahaan membagi divisi atau departemen berdasarkan proyek atau tugas spesifik. Setiap divisi atau departemen bertanggung jawab atas kinerja proyek atau tugas spesifik tersebut.

Contohnya, sebuah perusahaan konsultan teknologi mungkin memiliki departemen untuk proyek A, proyek B, dan proyek C. Setiap departemen bertanggung jawab atas kinerja proyek atau tugas spesifik mereka.

Keuntungan dari model organisasi berdasarkan proyek termasuk peningkatan fokus pada proyek atau tugas spesifik. Setiap divisi atau departemen bertanggung jawab atas kinerja proyek atau tugas spesifik mereka, memastikan bahwa setiap proyek atau tugas spesifik diberikan perhatian yang cukup. Selain itu, keputusan dapat diambil dengan cepat karena setiap departemen memiliki manajer yang bertanggung jawab atas kinerja departemen mereka.

Kelemahan dari model ini adalah bahwa model ini hanya cocok untuk proyek atau tugas spesifik yang bersifat jangka pendek, dan tidak cocok untuk proyek atau tugas spesifik yang bersifat jangka panjang. Selain itu, kelemahan lainnya adalah bahwa model ini dapat menyebabkan tumpang tindih antara proyek atau tugas spesifik, yang dapat menghambat efisiensi dan produktivitas.

Apakah bisnis yang kamu kerjakan menggunakan model organisasi berdasarkan proyek atau tugas spesifik?

FAQ:

1. Apakah model organisasi berdasarkan proyek cocok untuk bisnis kecil? Tergantung pada jenis produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan, organisasi berdasarkan proyek dapat cocok untuk bisnis skala kecil.
2. Bagaimana cara mengatasi tumpang tindih antara proyek atau tugas spesifik dalam organisasi berdasarkan proyek? Manajer departemen dapat memutuskan untuk bekerja sama atau mengadopsi model kerja tim lintas-departemen.

Itulah hal-hal yang perlu diketahui tentang model organisasi berdasarkan proyek. Selanjutnya, kita akan membahas model organisasi yang lainnya.

5. Organisasi Matriks

Halo semua! Sekarang kita akan membahas model organisasi matriks. Model ini adalah bentuk organisasi di mana perusahaan menggunakan dua bentuk struktur organisasi sekaligus: fungsional dan berdasarkan proyek. Setiap pekerja memiliki dua atasan: manajer departemen fungsional dan manajer proyek.

Contohnya, sebuah perusahaan konstruksi mungkin memiliki departemen untuk pemasaran, keuangan, dan pengembangan proyek. Setiap departemen bertanggung jawab atas kinerja departemen mereka dan setiap pekerja memiliki manajer departemen fungsional. Selain itu, perusahaan juga memiliki manajer proyek untuk setiap proyek yang dilakukan.

Keuntungan dari model ini adalah kombinasi efisiensi dan fleksibilitas. Setiap departemen bertanggung jawab atas kinerja departemen mereka, memastikan bahwa tugas selesai dengan baik. Selain itu, manajer proyek dapat memastikan bahwa setiap proyek ditangani dengan baik tanpa mengorbankan tujuan keseluruhan perusahaan.

Kelemahan dari model matriks adalah kompleksitas. Adanya dua atasan dapat menyebabkan kurangnya jelasnya hubungan tanggung jawab dan kurangnya jelasnya pengambilan keputusan.

Bagaimana menurutmu, apakah bisnis yang kamu kerjakan menggunakan model organisasi matriks?

FAQ:

1. Apakah model organisasi matriks cocok untuk bisnis kecil? Tidak, model organisasi matriks biasanya tidak cocok untuk bisnis skala kecil karena kompleksitasnya.
2. Bagaimana cara mengatasi kurangnya jelasnya hubungan tanggung jawab dalam organisasi matriks? Banyak organisasi menggunakan matrix management software untuk memastikan jelasnya hubungan tanggung jawab dan pengambilan keputusan.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang model organisasi matriks. Selanjutnya, kita akan membahas model organisasi yang lainnya.

6. Organisasi Berbasis Tim

Selamat datang kembali! Kali ini kita akan membahas model organisasi berbasis tim. Model ini adalah bentuk organisasi di mana perusahaan membagi pekerja menjadi tim-tim kecil dengan tujuan tertentu.

Contohnya, sebuah perusahaan teknologi mungkin memiliki tim untuk pengembangan produk, tim untuk pemasaran digital, dan tim untuk manajemen sumber daya manusia. Setiap tim bertanggung jawab atas kinerja mereka.

Keuntungan dari model organisasi berbasis tim termasuk peningkatan kolaborasi dan kreativitas. Setiap tim memiliki anggota dengan keterampilan yang sama dan tujuan yang sama, memudahkan komunikasi dan kerjasama. Selain itu, tim cenderung lebih inovatif karena setiap anggota memiliki kontribusi kreatif dan ide baru.

Kelemahan dari model ini adalah bahwa model ini dapat menyebabkan kurangnya koordinasi dan kurangnya fokus pada tujuan keseluruhan perusahaan. Tim dapat terlalu fokus pada tujuan mereka dan terlalu sedikit menyadari tujuan bisnis secara keseluruhan.

Apakah bisnis yang kamu kerjakan menggunakan model organisasi berbasis tim?

FAQ:

1. Apakah model organisasi berbasis tim cocok untuk bisnis kecil? Ya, model organisasi berbasis tim cocok untuk bisnis skala kecil karena memungkinkan manajemen yang mudah dan efektif.
2. Bagaimana cara mengatasi kurangnya koordinasi dalam organisasi berbasis tim? Tim dapat menggunakan alat kolaborasi dan komunikasi untuk memastikan koordinasi tetap berjalan lancar.

Itulah hal-hal yang perlu diketahui tentang model organisasi berbasis tim. Selanjutnya, kita akan membahas model organisasi yang lainnya.

7. Organisasi Berbasis Kompetensi

Halo semua! Sekarang kita akan membahas model organisasi berbasis kompetensi. Model ini adalah bentuk organisasi di mana pekerjaan dikelompokkan berdasarkan keahlian atau kompetensi, bukan berdasarkan departemen atau wilayah. Artinya, orang-orang dengan keterampilan atau keahlian yang sama ditempatkan dalam satu kelompok atau unit.

Contohnya, sebuah perusahaan teknologi mungkin memiliki kelompok untuk pengembangan aplikasi, kelompok untuk pengembangan situs web, dan kelompok untuk pengembangan perangkat lunak. Setiap kelompok bertanggung jawab atas

Sumber :